Photoshop Exposé Model: "I Feel Really Angry About the Pressure on Women"
Now we know who to thank for those awesome video-turned-gifs of what really goes on between the photo shoot and the cover! In case you missed them:
The organization behind these images is a site called Global Democracy — more specifically, model Sally Gifford Piper and her husband Tim, the video's director.
After it went viral, Piper spoke out about her reasons for making the video, via Entertainment Tonight:
"I feel really angry about the pressure on women. The reality is that
most of us don't look like these perfect women, and I think there needs
to be a celebration of all different shapes and sizes. And we need to
see more variety and I'm determined to fight for that."
Even she has taken away a more healthy body image from the production:
"[I will] learn to love myself better and just be free and cool with it.
Not put so much pressure on myself. You know what's cool though? I got
attention for the right thing, I think, as opposed to getting attention
for being perfect. I got attention for being imperfect. So it's a little
less pressure."
[repost] 9S Sebelum Pacaran
Buat kita-kita yang lagi mikir mau mulai pacaran, ini ada 9 S yang
mesti kita siapin sebelum pacaran. Supaya pas pacaran kita gak kaget
lagi. Ok siap? (an)
- Siap berbagi
Perbedaan pertama yang bakal kita rasain kalo udah pacaran adalah, kita gak sendirian lagi bo! Udah ada orang yang temenin kita. Artinya kita juga gak bisa egois lagi. Semua buat saya. Kita mesti belajar berbagi sama pacar kita. - Siap sedih
Gak semua hubungan pacaran bakal berakhir indah, ‘dan mereka hidup bahagia selamanya.’ Ada juga pacaran yang ujung-ujungnya mesti putus. Jadi siap-siap aja kalo itu terjadi. Yang penting kita mesti bisa menerimanya dengan tulus en gak musuhan sama mantan kita. - Siap bertumbuh bareng
Pacaran itu semestinya buat kita makin jadi lebih baik. ‘Kan ayatnya juga bilang ‘Berdua lebih baik dari pada seorang diri’ (Pengkhotbah 4:9). Jadi kita mesti perhatiin pertumbuhan rohani kita en pasangan kita. Jangan sampe hubungan kita sama pacar malah bawa kita jauh dari Tuhan.
- Siap ribut
Namanya juga dua kepala disatuin, pasti aja ada bedanya. Jadi siap-siap aja menghadapi keributan dalam pacaran. Yang penting kalau udah ribut, harus ada yang ngalah. Gak ada salahnya kalo kita nanya sama orang yang lebih tua ato pemimbing gereja gimana caranya menangani perbedaan dalam pacaran.
- Siap memahami pacar
Cowok sama cewek itu beda. Ditambah lagi tiap orang punya perbedaan masing-masing. Jadi siap-siaplah mengerti pasangan kita. Apa yang dia suka, apa yang dia gak suka. Kuncinya cuma satu. Mengalah. Jangan mau nya kita aja yang dipenuhi. Tanya juga dong pasangan kita apa yang dia mau.
- Siap jadi pasangan ideal
Ada pepatah yang bilang, ‘Jangan cari pasangan yang ideal, tapi jadilah pasangan yang ideal buat pasangan kita.’ So jangan menuntut pasangan kita jadi seperti apa yang kita mau, tapi jadilah apa yang pasangan kita mau.
- Siap mengasihi
Karena kita sekarang udah gak sendirian lagi, kita juga mesti memperhatikan pasangan kita. Ayatnya juga bilang, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ (Matius 22:39). Artinya kita mesti siap mengasihi pasangan kita seperti kita sayang sama diri kita sendiri.
- Siap komunikasi
Karena sekarang berdua, kita mesti sering-sering ngobrol supaya makin kenal satu sama lain. Masa sih berdua tapi diam-diaman, ‘kan gak lucu. Ngobrolnya juga kalo bisa yang dalam ya (kayak sumur aja) maksudnya coba obrolin nilai-nilai apa yang dipegang sama pasangan kita, apa aja yang dia suka, gak suka, apa yang dia takutin, dll.
- Siap menerima apa adanya
Makin kenal pasangan, kita bakal liat makin banyak kelemahannya. Siap-siaplah menerima kelemahannya itu. Kita sendiri juga ‘kan gak sempurna, jadi ngapain kita nuntut orang lain sempurna
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.
learning how to trust someone
Pacific Rim
anyway tentang filmnya… super seru!! filmnya cowo banget sih, penuh action dan robot robot gitu. pertama kali nonton film ini bareng seseorang, sebut saja namanya budi hehe dulu kita seneng banget marathon film, sehari bisa 3film kita tonton hehe.. TARAAAAAA akhirnyaa keluarlah Pasific Rim ini,awalnya males sih gw kira ceritanya bakal kaya film transformer, ternyata oh ternyata....
.
satu hal yang gue pelajari dari film ini, untuk bisa bekerja sama atau untuk bisa mengupayakan sesuatu bersama, lo harus percaya sama partner lo. It’s about learning to trust another person enough to allow their consciousness to fuse with yours. You have to trust the person next to you so implicitly and so naturally that you can’t just be thrown in there with some stranger. You have to make a decision to trust that someone and be vulnerable to them for it to work.
Filmnya sendiri sebenernya lebih ke arah action karena sepanjang cerita mereka perang terus, tapi bukan gue namanya kalo nggak menyangkutpautkan apa yang gue liat dengan… kehidupan atau…. asmara. hahah.
Jadii untuk menjalankan satu robot itu perlu kerja sama yang kuat antara dua orang, pilot dan co-pilot. Nah untuk kedua orang ini bisa bekerja sama, apa yang ada di kepala si pilot dan co-pilot itu dihubungkan secara neurologically. So basically everything in pilot’s head is available to copilot, and vice versa.
Gue inget salah satu line yang bikin gue berkomentar, “awwww” itu adalah pas sang pilot, Raleigh Becket, bilang ke co-pilotnya, Mako, demikian: Don’t worry, you’re in my head.
Somehow gue merasa itu lebih sweet daripada orang bilang “you’re in my heart”. karena apa yang ada di hati lo itu.. cuma feeling. feeling bisa hilang. tapi apa yang ada di kepala lo, itu yang lo proses. itu yang lo inget. itu yang lo pikirkan. itu yang masuk akal. I know Im being so.. not girly here because usually thinking with logic itu lebih ke arah mottonya para laki-laki, tapi hey gue juga mau belajar mikir pake otak!
hahah karena coba ya bayangin.. we’re all very careful about how we present ourselves and what we say, and how much of ourselves we let out. And to just allow someone into your brain, to give them complete access to every thought, and memory, and fucked up things you ever did, and also every great thing you ever did – its really a big proposition. And for two very damaged people who have decided they’re going to keep it all inside because they’re terrible human beings who have made so many mistakes – to go through a process of opening up enough to allow someone access to your head – it’s really.. something.
And that.. is exactly the heart of this film.
Now the question is.. how can you open up your mind to somebody else?
Heheh sebenernya udah tau jawabannya juga sih. Just like the character Idris Elba played on the movie kept telling his rangers: “Trust each other.”
Easy question simple answer, but surely does take a long process to open up our hearts again enough to be able to trust that someone. Hihi know that for quite sure now, but I think I can take my time.