hari ini tepatnya pas lunch bareng temen temen ada seseorang cerita, mau di ajak merid sama pacarnya yang umur 29 :) hmmm kami yang dengerin senyam senyum aja ga sabar mau membuat heboh acara itu di sisi lain temen gue yang curhat lagi dekdekan haha secara gue tau doi mau banget jadi pramugari dan kita masih terlalu muda . tapi pilihan hidup orang berbeda beda, kalo gue pribadi sih jalanin aja hidup, kalo soal pernikahan impian sih pasti ada.
berhubungan gue boru batak dan notabene sering sekali hadir di pernikahan batak, rasanya bosen. bukan ga menghargai adat sih, tapi balik lagi tiap orang punya pilihannya masih masing.
nah ini dia proses pernikahan batak, coba kalian baca baik baik:
1. Mangaririt
Mangaririt adalah ajuk-mengajuk hati atau memilih gadis yang akan
dijadikan menjadi calon istrinya sesuai dengan kriterianya sendiri dan
kriteria keluarga. Acara mangaririt ini dilakukan kalau calon pengantin
laki-lakinya adalah anak rantau yang tidak sempat mencari pasangan
hidupnya sendiri, sehingga sewaktu laki-laki tersebut pulang kampung,
maka orang tua dan keluarga lainya mencarai perempuan yang cocok
denganya untuk dijadikan istri, tetapi perempuan yang dicarikan tersebut
harus sesuai dengan kriteria silaki-laki dan kriteria keluarganya.
2. Mangalehon Tanda
Mangalehon tanda artinya memberikan tanda yang apabila laki-laki sudah
menemukan perempuan sebagai calon istrinya, maka keduanya kemudian
saling memberikan tanda. Laki-laki biasanya memberikan uang kepada
perempuan sedangkan perempuan menyerahkan kain sarung kepada laki-laki,
setelah itu maka laki-laki dan perempuan itu sudah terlibat satu sama
lain. Laki-laki kemudian memberitahukan hal itu kepada orang tuanya,
orang tua laki-laki akan menyuruh prantara atau domu-domu yang sudah
mengikat janji dengan putrinya.
3 Marhusip
Marhusip artinya berbisik, namun pengertian dalam tulisan ini adalah
pembicaran yang bersifat tertutup atau dapat juga disebut perundingan
atau pembicaraan antara utusan keluarga calon pengantin laki-laki dengan
wakil pihak orang tua calon pengantin perempuan, mengenai jumlah mas
kawin yang harus di sediakan oleh pihak laki-laki yang akan diserahkan
kepada pihak perempuan. Hasil-hasil pembicaraan marhusip belum perlu
diketahui oleh umum karena menjaga adanya kemungkinan kegagalan dalam
mencapai kata sepakat. Marhusip biasanya diselenggarakan di rumah
perempuan. Domu-domu calon pengantin laki-laki akan menerangkan maksud
kedatangan mereka pada kaum kerabat calon pengantin perempuan.
4. Martumpol
Martumpol bagi orang Batak Toba dapat disebut juga sebagai acara pertunangan namun secara harafiah martupol adalah acara kedua pengantin di hadapan pengurus jemaat gereja diikat dalam janji untuk melangsunkan perkawinan. Martupol ini dihadiri oleh orang tua kedua calon pengantin dan kaum kerabat mereka beserta para undangan yang biasanya diadakan di dalam gereja, karena yang mengadakan acara martumpol ini kebanyakan adalah masyarakat Batak Toba yang Beragama Kristen.
5. Marhata Sinamot
Marhata sinamot biasanya diadakan selesai membagikan jambar. Marhata sinamot yaitu membicarakan berapa jumlah sinamot dari pihak laki-laki, hewan apa yang di semblih, berapa banyak ulos, berapa banyak undangan dan dimana dilakukan upacara perkawinan tersebut. Acara marhata sinamot dapat juga dianggap sebagai perkenalan resmi antara orang tua laki-laki dengan orang tua perempuan. Mas kawin yang diberikan pihak laki-laki biasanya berupa uang yang jumlah mas kawin tersebut di tentukan lewat terjadinya tawar-menawar
6. Martonggo Raja
Perkawinan pada masyarakat Batak Toba bukan hanya urusan ayah dan ibu kedua calon pengantin, tetapi merupakan urusan semua keluarga, karena itu orang tua calon pengantin akan mengumpulkan semua anggota keluarga di rumah mereka masing-masing dan yang hadir dalam upacara ini terutama menyangkut dalihan na tolu yaitu hula-hula, boru, dongan sabutuha, dan dongan sahuta (teman sekampung).
7. Marunjuk
Marujuk adalah saat berlangsungnya upacara perkawinan, upacara perkawinan pada masyarakat Batak Toba ada dua macam yaitu alap dan taruhon jual. alap jual adalah suatu upacara adat perkawinan Batak Toba yang tempat upcara perkawinan dilaksanakan di tempat atau di kampung perempuan.
Pengantin perempuan dijemput oleh pengantin laki-laki bersama orang tua, kaum kerabat dan para undangan ke rumah orang tuanya. Pihak pengantin laki-laki sering menyebut istilah ini mangalap boru( menjemput pengantin perempuan). Pada acara merunjuk inilah akan berjalan semua upacara perkawinan dari makan sibuhai-buhai, pembagian, dan mangulosi.
8. Paulak Une
Acara ini dimasukkan sebagai langkah agar kedua belah pihak bebas saling kunjung mengunjungi setelah beberapa hari berselang setelah upacara perkawinan yang biasanya dilaksanakan seminggu setelah upacara perkawinan, pihak pengantin laki-laki dan kerabatnya, bersama pengantin pergi ke rumah pihak orang tua pihak pengantin perempuan. Kesempatan inilah pihak perempuan mengetahui bahwa anak perempuanya betah tinggal di rumah mertuanya.
9. Maningkir Tangga
Upacara ini pihak perempuan pergi mengunjungi pengantin dirumah pihak laki-laki, dimana mereka makan bersama melakukann pembagian jambar. Pada hakekatnya maningkir tangga ini dimaksudkan agar pihak perempuan secara langsung melihat dari keadaan putrinya dan suaminya karena bagaimanapun mereka telah terikat oleh hubungan kekeluargaan dan sekaligus memberi nasehat dan bimbingan kepada pengantin dalam membina rumah tangga.
RIBET KANNNNNN??????
dibuat simple kan bisa, maunya sih resepsi nasional yang standing party. pengantinya pake dress dan tuxedo, di rancang dengan romantis dan gak ribet. yang paling diutamakan sih gue gak mau di gedung satupun orang yang MEROKOK! as you know kebiasaan orang batak abis makan tuh ngerokok, gak pandang tempat , di dalam gedung pun. ckckck
the wedding dress.. beautiful in white |
untuk make upnya pengen ala india gini cantik pastinya uhuuuy |
white Tuxedo |
0 komentar:
Posting Komentar