I wonder if He knew everything I would need :)

"When God Made You"
(with Natalie Grant)

It's always been a mystery to me
How two hearts can come together
And love can last forever
But now that I have found you, I believe
That a miracle has come
When God sends the perfect one
Now gone are all my questions about why
And I've never been so sure of anything in my life

[Chorus:]
I wonder what God was thinking
When He created you
I wonder if He knew everything I would need
Because He made all my dreams come true
When God made you
He must have been thinking about me

I promise that wherever you may go
Wherever life may lead you
With all my heart I'll be there too
From this moment on I want you to know
I'll let nothing come between us
And I will love the ones you love

[Bridge:]
He made the sun He made the moon
To harmonize in perfect tune
One Can't move without the other
They just have to be together
And that is why I know it's true
You're for me and I'm for you
'Cause my world just Can't be right
Without you in my life

[Tag chorus:]
He must have heard every prayer I've been praying
Yes He knew everything I would need
When God made you
When dreams come true

When God made you
He must have been thinking about me

cindy karina nauli sirait

pernikahan impian

hari ini tepatnya pas lunch bareng temen temen ada seseorang cerita, mau di ajak merid sama pacarnya yang umur 29 :) hmmm kami yang dengerin senyam senyum aja ga sabar mau membuat heboh acara itu di sisi lain temen gue yang curhat lagi dekdekan haha secara gue tau doi mau banget jadi pramugari dan kita masih terlalu muda . tapi pilihan hidup orang berbeda beda, kalo gue pribadi sih jalanin aja hidup, kalo soal pernikahan impian sih pasti ada.

berhubungan gue boru batak dan notabene sering sekali hadir di pernikahan batak, rasanya bosen. bukan ga menghargai adat sih, tapi balik lagi tiap orang punya pilihannya masih masing.
nah ini dia proses pernikahan batak, coba kalian baca baik baik:


1. Mangaririt
Mangaririt adalah ajuk-mengajuk hati atau memilih gadis yang akan dijadikan menjadi calon istrinya sesuai dengan kriterianya sendiri dan kriteria keluarga. Acara mangaririt ini dilakukan kalau calon pengantin laki-lakinya adalah anak rantau yang tidak sempat mencari pasangan hidupnya sendiri, sehingga sewaktu laki-laki tersebut pulang kampung, maka orang tua dan keluarga lainya mencarai perempuan yang cocok denganya untuk dijadikan istri, tetapi perempuan yang dicarikan tersebut harus sesuai dengan kriteria silaki-laki dan kriteria keluarganya.
2. Mangalehon Tanda
Mangalehon tanda artinya memberikan tanda yang apabila laki-laki sudah menemukan perempuan sebagai calon istrinya, maka keduanya kemudian saling memberikan tanda. Laki-laki biasanya memberikan uang kepada perempuan sedangkan perempuan menyerahkan kain sarung kepada laki-laki, setelah itu maka laki-laki dan perempuan itu sudah terlibat satu sama lain. Laki-laki kemudian memberitahukan hal itu kepada orang tuanya, orang tua laki-laki akan menyuruh prantara atau domu-domu yang sudah mengikat janji dengan putrinya.
3 Marhusip
Marhusip artinya berbisik, namun pengertian dalam tulisan ini adalah pembicaran yang bersifat tertutup atau dapat juga disebut perundingan atau pembicaraan antara utusan keluarga calon pengantin laki-laki dengan wakil pihak orang tua calon pengantin perempuan, mengenai jumlah mas kawin yang harus di sediakan oleh pihak laki-laki yang akan diserahkan kepada pihak perempuan. Hasil-hasil pembicaraan marhusip belum perlu diketahui oleh umum karena menjaga adanya kemungkinan kegagalan dalam mencapai kata sepakat. Marhusip biasanya diselenggarakan di rumah perempuan. Domu-domu calon pengantin laki-laki akan menerangkan maksud kedatangan mereka pada kaum kerabat calon pengantin perempuan.

proses pernikahan batak
proses pernikahan adat batak toba

4. Martumpol
Martumpol bagi orang Batak Toba dapat disebut juga sebagai acara pertunangan namun secara harafiah martupol adalah acara kedua pengantin di hadapan pengurus jemaat gereja diikat dalam janji untuk melangsunkan perkawinan. Martupol ini dihadiri oleh orang tua kedua calon pengantin dan kaum kerabat mereka beserta para undangan yang biasanya diadakan di dalam gereja, karena yang mengadakan acara martumpol ini kebanyakan adalah masyarakat Batak Toba yang Beragama Kristen.
5. Marhata Sinamot
Marhata sinamot biasanya diadakan selesai membagikan jambar. Marhata sinamot yaitu membicarakan berapa jumlah sinamot dari pihak laki-laki, hewan apa yang di semblih, berapa banyak ulos, berapa banyak undangan dan dimana dilakukan upacara perkawinan tersebut. Acara marhata sinamot dapat juga dianggap sebagai perkenalan resmi antara orang tua laki-laki dengan orang tua perempuan. Mas kawin yang diberikan pihak laki-laki biasanya berupa uang yang jumlah mas kawin tersebut di tentukan lewat terjadinya tawar-menawar
6. Martonggo Raja
Perkawinan pada masyarakat Batak Toba bukan hanya urusan ayah dan ibu kedua calon pengantin, tetapi merupakan urusan semua keluarga, karena itu orang tua calon pengantin akan mengumpulkan semua anggota keluarga di rumah mereka masing-masing dan yang hadir dalam upacara ini terutama menyangkut dalihan na tolu yaitu hula-hula, boru, dongan sabutuha, dan dongan sahuta (teman sekampung).
7. Marunjuk
Marujuk adalah saat berlangsungnya upacara perkawinan, upacara perkawinan pada masyarakat Batak Toba ada dua macam yaitu alap dan taruhon jual. alap jual adalah suatu upacara adat perkawinan Batak Toba yang tempat upcara perkawinan dilaksanakan di tempat atau di kampung perempuan.
Pengantin perempuan dijemput oleh pengantin laki-laki bersama orang tua, kaum kerabat dan para undangan ke rumah orang tuanya. Pihak pengantin laki-laki sering menyebut istilah ini mangalap boru( menjemput pengantin perempuan). Pada acara merunjuk inilah akan berjalan semua upacara perkawinan dari makan sibuhai-buhai, pembagian, dan mangulosi.
8. Paulak Une
Acara ini dimasukkan sebagai langkah agar kedua belah pihak bebas saling kunjung mengunjungi setelah beberapa hari berselang setelah upacara perkawinan yang biasanya dilaksanakan seminggu setelah upacara perkawinan, pihak pengantin laki-laki dan kerabatnya, bersama pengantin pergi ke rumah pihak orang tua pihak pengantin perempuan. Kesempatan inilah pihak perempuan mengetahui bahwa anak perempuanya betah tinggal di rumah mertuanya.






9. Maningkir Tangga
Upacara ini pihak perempuan pergi mengunjungi pengantin dirumah pihak laki-laki, dimana mereka makan bersama melakukann pembagian jambar. Pada hakekatnya maningkir tangga ini dimaksudkan agar pihak perempuan secara langsung melihat dari keadaan putrinya dan suaminya karena bagaimanapun mereka telah terikat oleh hubungan kekeluargaan dan sekaligus memberi nasehat dan bimbingan kepada pengantin dalam membina rumah tangga.



RIBET KANNNNNN??????
dibuat simple kan bisa, maunya sih resepsi nasional yang standing party. pengantinya pake dress dan tuxedo, di rancang dengan romantis dan gak ribet. yang paling diutamakan sih gue gak mau di gedung satupun orang yang MEROKOK! as you know kebiasaan orang batak abis makan tuh ngerokok, gak pandang tempat , di dalam gedung pun. ckckck





the wedding dress.. beautiful in white




untuk make upnya pengen ala india gini cantik pastinya uhuuuy









white Tuxedo 













life is never flat

mumpung muda eksplor terus diri, hehe terutama untuk yang satu ini
karena kita gak selalu muda, so disaat kulit ini mulai keriput,wajah mulai kusam dan tulang mulai keropos hanyalah foto-foto sebagai saksi hidup betapa cantiknya dulu aku *capek deh*

Check This Out :)
ini foto diambil masih SMA



untuk pertama kalinya gue takut liat muka sendir





i


kalo ini yang terbaru,ceritanya diajak jadi modelnya kak Christine karena dia belajar makeup artist haha, for the 1st time begaya jadi model ... rela aja rambut di acak acak , macem majalah vogue









test sebelum pemotretan


kalo yang sesi ini agak masuk akal lah ya dandanannya :)





ini dia ku kenalkan dulu orang orang di balik layarnya :)

Pertama : kak yudi (Photographer) kerjaannya cengin perut gue.. ayo 1....2....3..... ditahannnn wkwkwkw






Kedua : Kak Christine(Tengah) (Make Up Artist) aduhh cindy aku seneng sama kelopak matamu,mari kita buat yang luar biasa..




Ketiga : kak Jesica (Designer) 

kalo yang ini model model nyaaaa






so one day saat iriku tak muda lagi,pasti posting ini yang akan membangkitkan gairah mudaku lagi wkwkwk






BPI PARHEHEON NHKBPMaranatha Rawalumbu 2012

Serasa sudah berabad-abad tidak mengurus BLOG tercinta ini 
let's go ...bakal banyak cerita nih soal liburan pengalaman dan hal hal baru yang terjadi ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ

Mari kita mulai dari BPI apa sih BPI itu? BPI itu kepanjangan dari (Badan Pengurus Inti) di dalamnya terdapat tiga pilar, yaitu ketua, sekretaris dan Bendahara. Bisa dibilang ini Pilar diatas sebuah kepanitiaan.kepanitiaan untuk acara apa sih? kepanitiaan sebuah acara PARHEHEON NAPOSO apa sih Parheheon Naposo itu? Singkatnya, kata Parheheon diambil dari bahasa batak yang kata dasarnya adalah “hehe”, yang berarti “bangkit”. Bangkit dari apa dan bangkit seperti apa? Pertanyaan inilah yang harus menjadi refleksi hidup naposobulung dalam memaknai Parheheon itu.
Apa itu bangkit? Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBI), “bangkit” terdapat beberapa makna, antara lain artinya bangun (hidup kembali), timbul atau terbit, mengangkat atau menaikkan, timbul keberanian. Dari pemaknaan yang diberikan KBI maka menurut Penulis “bangkit” haruslah menunjukan suatu kemenangan, peningkatan, pembaharuan dan keunggulan dari suatu usaha atau keadaan dan juga dari kekalahan hidup, kemalasan, keputus-asaan, kegagalan dan disorientasi. Parheheon harus dapat membangun citra dan fakta yang terus diperbaharui, bahwa naposobulung adalah tulang punggung gereja yang setia dan mencintai Tuhan.



Nah sudah sedikit mengerti dong ya maksud postingan ini, apa sih yang mau ku bagi dari postingan ini???
tepatnya sore sore lupa tanggal berapa, aku mendapat telpon dari ketua Naposo Maranatha Rawalumbu (Norman Sinaga), dia menanyakan kesediaanku menjadi BPI parheheon, tepatnya seorang sekretaris Parheheon. Tanpa pikir panjang langsung ku katakan "BERSEDIA" itulah awal mulanya :D padahal kalo dilihat saat itu aku juga baru baru aktif di Naposo hihihi


seminggu setelah itu bertemu lah sama 2 orang BPI lainnya yaitu Jojo sitanggang & Boy Manik, awal awalnya sih bener bener buta mau melakukan apa.mana belom kenal mereka ini pula. tapi seiring berjalannya waktu terbentuk deh kepanitiannya :D

Badan Pengurus Inti (BPI) :

: Martin Jonathan Sitanggang
: Cindy Karina Nauli Sirait
: Boy Arianto Manik

Seksi-Seksi dalam kepanitiaan :

Seksi Acara
1. Evi Simbolon (Koordinator)
2. Echa Marpaung
3. Lambas Silitonga
4. Imel Simanjuntak
5. Christina Marpaung
6. Roma Purba

Seksi Doa dan Pemerhati
1. Sora Marbun (Koordinator)
2. Rani Silaban

Seksi Humas
1. Gerry Siagian (Koordinator)
2. Angel Hutagaol
3. Handi Simbolon

Seksi Publikasi dan Dokumen
1. Teddy Siburian (Koordinator)
2. Bobby Manik
3. Dee Marpaung

Seksi Musik
1. Christian Hutagaol (Koordinator)
2. Martin Tobing
3. Louis Manalu

Seksi Konsumsi
1. Arna Silitonga (Koordinator)
2. Monik Sitio
3. Gea Siagian

Seksi Dana
1. Anton Pasaribu (Koordinator)
2. Norman Sinaga
3. Phorman L.G
4. Maria Pasaribu
5. Oktha Marbun

Seksi Perlengkapan Dan Keamanaan
1. Albert Nababan
2. Benni Sihombing
3. Junaedi panjaitan
4. Marusaha Panjaitan
5. Thurman Sillitonga
6. Hendrik Silalahi
7. Anton
8. Rico Simamora
9. Adventus


itu dia patner patner ku dalam kepanitiaan, kakak abang adik dan teman teman terkasih.awalnya sih agak shock hihi secara anak baru gitu. setelah berjalannya kepanitiaan semua menjadi satu tubuh dalam persekutuan, setiap hari jumat ada PD atau Persekutuan doa, dan kita punya pokok doa untuk di doakan pada jam 10 malam secara serempak, dan juga Puasa. semakin mengenal arti persekutuan di dalamnya.semakin dikuatkan,semakin bertumbuh.Kepanitiaan ini membuat acara RETREAT.Retreat seperti apa ? 

STEP FORWARD

















Tips Membangun Kerjasama Yang Baik



Suatu program yang ingin dilaksanakan sangat memerlukan kekompakan dan 
kerjasama suatu tim, agar program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus menyiapkan lebih awal berbagai hal penting. Kebutuhan pada aspek material, keahlian personal, sampai pada aspek kesiapan mental dalam melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, apalagi sebelumnya belum pernah kenal, termasuk upaya menghadapi berbagai kemungkinan negatif maupun positif yang akan muncul dalam realisasi program.
Membangun tim
Terlebih dahulu membentuk tim kerjasama, lebih selektif memilih koordinator programnya sampai pada bidang atau seksi yang dibutuhkan baik dalam kerjasama usaha. Orang yang ditunjuk mengisi bidang atau seksi harus pas sesuai dengan keahliannnya agar lebih memudahkan menyelesaikan tugas yang diamanahkannya. Koordinator program yang ditunjuk secara musyawarah paling tidak harus memilih beberapa kriteria pokok, antara lain: memahami program yang ingin dilaksanakan, keahlian mendorong partisipasi anggota, keahlian dalam memahami dinamika tim yang dibentuk, mampu memelihara semangat kerja tim, dan bersedia mengambil resiko yang telah disepakati sebelumnya. Dalam membentuk tim, upayakan tim yang dibentuk lebih kecil (tidak perlu banyak orang), selain bisa lebih efektif, efiesien juga lebih hemat biaya.
Job discription personal
Setelah tim terbentuk, koordinator program dan dibantu oleh sekretaris membuat ã¢â‚¬å“job descriptionã¢â‚¬â untuk memudahkan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Dalam job description harus memuat tugas dan wewenangnya masing-masing posisi, agar tidak melahirkan konflik antar bidang atau seksi. Jika konflik tidak bisa dihindari, segala masalah harus dibawah dalam rapat panitia, kalau waktunya mendesak maka negosiasi kedua pihak yang berkonflik harus berupaya mencari jalan keluarnya agar masalahnya cepat selelesaiKoordinator harus menjelaskan hal-hal penting berkaitan dengan agenda tim, dan yang tidak kalah pentingnya, harus menjadi mediator dan fasilitator dan harus bersikap tegas dan adil dalam menyelesaikan masalah. Berikan gambaran berbagai idikator keberhasilan dalam menjalankan program, seperti kualitas, ketepatan waktu dan efektivitas biaya yang dipakai.
Saling mendukung
Dalam implementasi tugas masing-masing, tim harus saling memberikan semangat dan respon yang baik terutama dalam kerjasama usaha, tidak memberikan penilai dan informasi yang buruk pada tim lainnya, karena bisa melahirkan persaingan yang tidak baik


MENGANGKAT SPIRIT "PEOPLE POWER"

KOMPAS.com - Manusia memang aset terpenting dari perusahaan. Namun, sampai saat ini kita memang sulit untuk bisa menghitung dengan tepat berapa kekuatan sesungguhnya yang dimiliki seorang karyawan. Tidak seperti mesin yang bisa dengan jelas kita ukur kapasitas produksinya, kita sadari bahwa kinerja dan kontribusi karyawan bisa digenjot naik, bisa juga turun secara tajam. Bukankah banyak karyawan yang dalam assessment dinilai memiliki kompetensi tinggi, tapi di tempat kerja melempem dan sama sekali jadi tidak menonjol? Ada karyawan yang berprestasi di satu tim, namun begitu dipindahkan ke tim atau lokasi lain langsung melorot kinerjanya. Sebaliknya, kita juga melihat ada tim yang jumlahnya kecil atau kemampuan individualnya biasa-biasa saja, bisa jadi tim yang sangat hebat dan produktif, bahkan mengalahkan tim yang jumlahnya lebih besar. Di sini kita jelas melihat bahwa ada kekuatan lain yang tidak bisa dilihat dan diukur dengan analisa beban kerja sekalipun. Terbukti pula bahwa, kekuatan individu itu memang bisa dilipatgandakan.

Seorang kepala cabang yang dituntut untuk meningkatkan penjualan sering berdalih kekurangan orang dan meminta tambahan anggota tim. Sering terjadi, walau orangnya sudah ada, tetap saja penjualan tidak kunjung bergerak mencapai target. Divisi SDM sering mengeluhkan, mengapa SDM yang ada tidak bisa dimanfaatkan. Seakan tambahan karyawan baru menjadi investasi yang sia-sia. Jadi, individu sendirian tidak bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Lagi-lagi, kita diingatkan bahwa yang kita garap tidak selamanya individunya, tetapi justru perilaku kolektif dari sekelompok orang.

Spirit kolektif
Seorang manager berkomentar: ”Kenapa ya, kalau di suruh bekerja sama susah, tetapi bila protes mereka bersatu?” Di salah satu perusahaan, para anggota manajemen puncak bisa secara teratur makan siang bersama, berkeluh-kesah mengenai perusahaan sebagai musuh bersama, namun begitu disuruh berkoordinasi atau mengatur strategi tiba-tiba menjadi tidak kompak, bahkan tercerai-berai.

Seorang ahli psikologi sosial mengatakan, bahwa sifat dari perilaku kelompok itu sangat emosional, dan bahkan sering tidak rasional. Hal ini bisa kita buktikan sendiri bahwa dalam keadaan panik, gembira sekali, ataupun marah, tiba-tiba individu dalam kelompok bisa bersatu, saling mendukung, mengeroyok, bergerak ke satu arah sesuai komando. Inilah yang menjawab betapa membahayakan spirit bonek, Arema, Jakmania, yang sering kuat, bertenaga sampai-sampai tidak terkontrol.

Kekuatan kelompok memang tidak bisa kita anggap main-main. Bila individu dalam kelompok mempunyai rasa yang sama dan berfokus pada single issue, maka sudah pasti kekuatan kelompok jadi berlipatganda. Unsur-unsur inilah yang dimanfaatkan oleh perusahaan yang berhasil mengangkat spirit karyawannya. Hal yang sangat penting juga adalah collective mind-nya. Mereka menghipnotis anggota kelompok untuk berpikir dan berkeyakinan sama, membuat individu siap menyatukan visi dan menghapus sikap selfishness-nya.

Dalam Indonesia HR Summit 2010 yang baru diselenggarakan di Bali beberapa waktu lalu, Ishadi SK, komisaris TransTV mengutarakan, betapa spirit organisasi terbangun dengan kejelasan dan kesadaran pada kesamaan misi. Beliau mengatakan lebih lanjut bahwa employee partnership hanya bisa didapatkan perusahaan bila karyawan memiliki dan merasa menguasai tujuan dan misi perusahaan. Semakin mulia, konkrit dan trendi misinya, semakin dibelilah purpose-nya oleh karyawan TransTV. Bila ini terjadi, karyawan bisa sampai memeras tenaga tanpa hitung-hitungan dan bahkan rela bekerja sampai lupa waktu. Siapa yang menonjol? Kelompoknya, perusahaannya, bukan individunya, bahkan produknya.

Karyawan sebagai “co-creator”
Kita kerap bertanya-tanya, apakah seorang pemain bola kelas kakap, seperti Wayne Rooney, jika pindah klub, akan bisa menjamin performa seperti di klub terdahulu? Kita semua menyadari bahwa walaupun permainannya terhebat, ia belum tentu bisa berkinerja optimal di tempat yang baru. Hal ini tentunya tidak disebabkan oleh keadaan situasi tim yang baru saja, tetapi apakah dia mengontribusikan seluruh kapasitasnya secara all out di tim barunya. Hal ini lagi-lagi adalah sekadar kekuatan emosi dan mental.

Hal yang juga sudah tidak disangsikan lagi, generasi muda yang banyak dikenal dengan genY, hanya mau mengontribusikan segenap kapasitasnya, bila kelompok, lembaga, atau perusahaan membuat agar ia merasa seperti co-creator, dalang, ikut menentukan nasib perusahaan. Di sinilah emosi individu menggerakkan dirinya untuk mengeluarkan seluruh ketrampilan dan kompetensi individual ke dalam kekuatan tim. Setiap orang perlu merasa, bahwa dialah yang membuat tim atau perusahaan berubah, bahkan maju. Dan, sikap ini sangat emosional. Ken Blanchard dalam bukunya High Five! The Magic of Working Together, menyatakan: ”The Warriors realized that working together as a team would get them closer to their goal than all playing for individual benefit.”

Utamakan "gerak"
Bila kita ingin menggerakkan individu, kita memang perlu memanfaatkan gerak untuk menghidupkan perilaku kelompok ini. Gerak membuat suasana jadi dinamis, memberi kesiapan untuk berubah. Di perusahaan di mana pemimpin mematikan semangat anak buah, misalnya dengan tidak merespek dan mengecilkan upayanya, sering kita lihat efeknya adalah si individu membeku, berhenti berpikir, tidak bersedia untuk mencoba, tidak bergerak. Di perusahaan yang saya kenal dinamis, speed seakan sudah menjadi budaya perusahaan. Setiap permintaan direspons segera, mereka berjalan dengan cepat, bahkan berlari saat naik-turun tangga. Keseragaman perilaku bergerak ini serta-merta menjadikan perusahaan bersemangat untuk maju.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

BAGAIMANA MEMAKNAI KERJA
Jika seseorang diberi tanggung jawab untuk menjadi penyapu jalan, ia
harus melakukan tugasnya seperti apa yang dilakukan oleh pelukis
Michelangelo, atau seperti Beethoven mengkomposisikan musiknya, atau
seperti Shakespeare menulis sajaknya. Ia harus menyapu jalan
sedemikian baiknya, sehingga semua penghuni surga dan bumi berhenti
sejenak dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalan jempolan yang
melakukan tugasnya dengan baik".

- Martin Luther King -

Pada suatu hari, nampak tiga orang tukang batu yang sedang bekerja
keras membangun suatu bangunan. Tukang pertama, yang berada di paling
ujung ditanya, "Apa yang sedang anda kerjakan, dan bagaimana perasaan
anda melakukan kerja ini ?" Dia menjawab "Saya sedang menata batu-batu
ini menjadi sebuah tembok. Malas juga sebenarnya melakukan kerja ini.
Kalau ada pekerjaan lain yang lebih enak, secepatnya saya akan pindah".

Tukang kedua, yang berada di sebelahnya juga ditanya pertanyaan yang
sama, dan dia menjawab dengan bersungut-sungut "Saya melakukan suatu
tugas senilai 5 dollar sejam. Dengan tugas seberat ini dan kami harus
melakukannya sepanjang hari, seharusnya kami digaji dua kali lipat.
Kami merasa hanya sebagai sapi perah, dipaksa bekerja keras, dan
nantinya mereka yang mendapatkan hasil paling banyak .....".

Tukang ketiga, dengan pertanyaan yang sama pula, menjawab "Saya sedang
menjadi bagian dari suatu sejarah, di mana setiap detil dari bangunan
ini akan saya sentuh sehingga menjadi sempurna. Kelak, apabila
bangunan ini sudah jadi, saya akan mengajak anak saya berjalan-jalan
di depannya, dan bisa berkata dengan bangga pada anak saya, bahwa
dibalik bangunan megah ini, ada sentuhan dari ayahnya yang membuatnya
menjadi sempurna ........"

Menarik untuk mengambil makna dari cerita diatas. Jika cerita tersebut
ditarik ke dalam kehidupan karir anda, tukang batu yang manakah yang
mirip dengan situasi anda saat ini ?

Tipe tukang pertama, adalah mereka yang diistilahkan sebagai OPERATOR.
Mereka akan menjalankan tugas berdasarkan apa yang diperintahkan oleh
atasan, tapi tidak pernah berpikir apa tujuan yang ingin dicapai dari
apa yang mereka lakukan tersebut.

Tipe tukang kedua, diistilahkan sebagai MONEY-ACTION VALUATOR, di mana
mereka selalu menilai apa yang mereka kerjakan dengan sejumlah uang.
Seringkali orang-orang seperti ini mengeluh tentang kecilnya
penghasilan mereka dibanding dengan kerja yang mereka lakukan, tanpa
mereka mau melakukan perbaikan.

Dan tipe ketiga, adalah seorang VISIONER, dimana mereka bisa melihat
ke depan, manfaat besar apa yang bisa mereka raih dari hal-hal kecil
yang mereka lakukan saat ini.

Sebagai seorang profesional misalnya, kita mempunyai banyak rekan
kerja yang sama dengan kita. Tapi MAKNA dari pekerjaan yang kita
lakukan setiap hari, akan menggerakkan ATTITUDE kita, dan memberikan
HASIL yang berbeda dalam jangka panjang.

Pertanyaan penting sebelum anda memulai perjalanan karir anda menuju
sukses adalah, apakah pekerjaan yang anda lakukan sekarang merupakan
pekerjaan yang anda dambakan dan senangi ? Adakah rasa bangga terhadap
apa yang anda kerjakan sekarang ? Jika tidak, maka hanya ada dua
pilihan, yaitu berusaha untuk mencintainya, atau keluar dari pekerjaan
anda sekarang dan mencari pilihan karir lain yang sesuai dengan
keinginan anda. Jika anda memaksakan bekerja di bidang yang membuat
anda merasa tertekan sepanjang hari, hanya karena tidak ada perusahaan
lain yang mau menerima anda, maka bersiaplah untuk menderita lebih
lama lagi.

Bagaimana jika kita bekerja karena uang, bukankah memang uang adalah
salah satu pendorong kita bekerja ? Memang benar. Tapi kita juga perlu
menyadari bahwa uang adalah HASIL AKHIR dari suatu tindakan yang kita
lakukan sebelumnya. Yang perlu kita renungkan disini adalah bagaimana
attitude kita dalam melakukan tindakan sehari-hari, sebelum kita
menerima upah kita di akhir bulan. Jika kita hanya menyukai uangnya,
bukan pekerjaannya, maka kita akan dengan mudah menyerah dan mungkin
mencoba-coba mencari lowongan baru jika merasa sudah mentok, atau ada
halangan yang menghadang di depan.

Orang-orang yang mencintai pekerjaannya, selalu mencari tantangan baru
di dalam karirnya. Jika mereka merasa tantangan mereka di kantor sudah
mentok, barulah mereka mencoba mencari hal-hal baru yang bisa
ditingkatkan dari profesi mereka. Sayang sekali memang, jumlah orang
seperti ini tidak begitu banyak. Kualitas orang seperti ini begitu
menonjol dibanding rekan-rekannya, bahkan kualitasnya seringkali
terdengar hingga keluar perusahaan. sehingga tidak mengherankan jika
banyak perusahaan lain yang juga tertarik dan berusaha membajaknya
untuk pindah ke tempat lain. Dan mereka pun jika akhirnya mau
berpindah, bukan hanya karena iming-iming uang yang menggiurkan, tapi
karena mereka juga melihat kesempatan di tempat lain dimana mereka
mempunyai peluang untuk menjawab tantangan yang lebih besar.

Akhir kata, cobalah untuk melihat ke dalam diri anda saat ini. Apakah
makna pekerjaan bagi anda saat ini ? Dan termasuk type manakah cara
kerja anda, operator, money-action valuator, ataukah visioner ? Belum
terlambat untuk mulai berubah dan mencintai pekerjaan anda, serta
melakukan yang terbaik demi kesuksesan karir anda ke depan. Sukses
untuk anda !
Semoga bermanfaat……..



SULITNYA MENJADI ATASAN

KOMPAS.com - Komentar kedatangan orang nomor satu Amerika Serikat ke Indonesia, segera saja mewarnai hampir seluruh media televisi di negara kita. Apakah Anda tergoda untuk menghitung, berapa banyak komentar negatif dan komentar positif yang dilontarkan? Mana yang lebih dominan? Kita pun segera menyadari bahwa saat bicara mengenai situasi negara, lembaga atau situasi kerja, jarang sekali kita menemukan hanya komentar positif saja. Dalam banyak situasi, buntut-buntutnya sikap, tindakan, atau gaya kepemimpinan atasan dipersalahkan. Alangkah sulitnya jadi atasan.

Saya mendengar seorang anak buah mengomentari atasannya, ”Dia memaksa kita menegakkan aturan absensi, tapi dia sendiri tidak mau absen. Alasannya dia bekerja dari rumah, memeriksa pekerjaan dan mengirimkan email, sejak pukul 04.00. Tapi, bukankah dia juga tidak memberi contoh?”

Bawahan lain berkomentar, ”Dia tidak mengukur kemampuan bawahan, semuanya dia atur berdasarkan ukurannya sendiri. Bukankah kita tidak punya kapasitas sama dengannya?”

Posisi atasan memang jelas-jelas lebih terlihat, gerak-geriknya diikuti, sikapnya diperhatikan orang, dan sudah pasti dikomentari. Ada atasan yang peka, namun ada juga yang pura-pura tidak tahu. Ada atasan yang terganggu, mencari tahu siapa yang memberi komentar memprovokasi, namun ada juga yang melihat ini sebagai kenyataan hidup yang harus dinikmati saja. Pantas saja kita kerap menemukan atasan yang akhirnya menutup telinga ketat-ketat dan akhirnya menjadi single player, melakukan one man show atau bahkan menjadi diktator, juga menghindar untuk berkomunikasi dengan bawahannya. Situasi ini memang dilematis, karena bisa membuat atasan jadi jauh dari tim, kemudian kesulitan untuk menemukan perbaikan dalam diri sendiri, tim dan anak buah.

Manfaatkan kegagalan tim
Seorang ahli manajemen pernah mengemukakan bahwa salah satu tes untuk melihat bagus-tidaknya seorang atasan atau pemimpin adalah bagaimana sikapnya dalam menghadapi kesalahan yang dibuat anak buah. Ada atasan yang mengatakan, ”Yah, kalau sudah terjadi mau diapakan lagi…”, tanpa menyadari bahwa kejadian tersebut bisa dijadikan ajang pembelajaran yang baik. Ada atasan yang langsung menghukum dan mengeluarkan surat peringatan. ”Kalau tidak, mereka tidak pernah belajar dari kesalahan! Mereka harus bisa menghitung, berapa kerugian perusahaan sebagai akaibat dari kecerobohannya”. Atasan lain bisa juga menggunakan prinsip, ”Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya”. Artinya, sekali berbuat kesalahan, anak buah langsung dicoret dari daftar orang yang kompeten. Alangkah merugikannya situasi-situasi demikian!

Kegagalan dan kesalahan biasanya memang dilakukan oleh bawahan, bukan atasan langsung. Namun, bukankah kita perlu ingat ungkapan: ”Failure sucks but instructs”, dan “No learning without failure”? Kita memang juga perlu bersikap hati-hati dengan kesalahan, apalagi bila bersinggungan dengan nyawa manusia, misalnya saja kegagalan bedah atau penerbangan. Namun, seorang profesor yang menekuni kepemimpinan, mengemukakan bahwa inovasi dan kreativitas sangat sulit terjadi bila kita tidak pernah mengalami kegagalan. Beliau mengungkapkan: "Seorang pemimpin atau atasan yang sukses biasanya adalah pemimpin yang justru bisa mengelola kesalahan-kesalahan yang terjadi, bahkan sudah memprediksinya, namun ia tetap mampu mengajak seluruh tim mengambil manfaat dari kondisi tersebut.”

Kita memang perlu berlatih untuk mengkomunikasikan kesalahan yang terjadi secara diplomatis. Rasa bersalah, merasakan kegagalan perlu ada, bahkan sense of crisis dan urgensinya, tetapi semangat bouncing back tetap harus terjaga. Mengemukakan kesalahan di dalam sebuah forum sebenarnya juga tidak salah, apalagi bila membahasnya sebagai studi kasus, tetapi tentunya pelaku kesalahan tidak boleh merasa terbantai, malu sehingga semua orang belajar untuk takut berbuat salah. Dalam sebuah learning organization semua kesalahan harus tercatat dan didokumentasikan sebagai bahan pelajaran bagi generasi berikutnya.

Dimaafkan? Diingat? Atau dilupakan?
Pernahkah menemukan atasan yang bersikap mengancam dan mengatakan, “Sekali berbuat salah, kamu akan saya pindahkan ke posisi yang tidak menyenangkan”, atau “Kalau saya bisa tidak berbuat salah, Anda juga bisa”. Bayangkan bagaimana suasana tim yang tercipta dengan pendekatan ini. Suasana yang mencekam sudah pasti akan mematikan kreativitas tim, sekaligus mematikan kepercayaan anak buah pada atasannya.

Jika kita sungguh-sungguh ingin menjadi atasan yang baik, kita memang perlu bermain di tepi jurang kesuksesan dan kesalahan. Atasan yang baik siap dengan langkah mundur, punya kemampuan membangun trust anak buah dan memberi atmosfir yang menyediakan rasa aman secara psikologis. Kesalahan yang diungkit-ungkit terus tentu saja hanya menimbulkan rasa malu, menjatuhkan moral, dan memupuk sakit hati pada orang yang melakukan kesalahan. Namun, sebetulnya tidak berarti juga bahwa kesalahan harus dimaafkan dan kemudian dilupakan.

Hal yang paling penting tentu adalah memaafkan dan sekaligus mengajak timnya untuk mengingat kesalahan tersebut agar bisa belajar dari kesalahan yang pernah terjadi. Kita perlu punya kemampuan untuk memaafkan karena kesadaran bahwa manusia tidak mungkin beroperasi dengan zero error. Tantangan atasan adalah untuk tidak berfokus semata pada kesalahan dan kerugian saja, namun mem-balance antara komunikasi asertif dan diplomasi. Kita tentu juga perlu menghadapi sikap defensif bawahan dan menembusnya secara halus dan menyenangkan.

Hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah sikap objektif. Seorang teman saya yang sukses, mengatakan bahwa ia selalu mengingatkan bawahannya untuk menyampaikan berita disertai fakta, contoh, juga nama pelaku. “Semua komentar umum dan tidak spesifik, tidak akan masuk pertimbangan saya”. Ia berkata bahwa untuk menilai kesalahan kita tidak bisa menggunakan asumsi dan berandai-andai karena akan menyulitkan dalam mengkalkulasikan resiko dan memprediksikan kerugian maupun keuntungan dengan lebih tepat.

Dengan senantiasa berorientasi pada objektivitas, kita bisa membuat diri kita menjadi atasan yang lebih “cool”, karena segala kecelakaan, kesalahan dan kerugian sudah terhitung. “Bila data sudah di tangan, kita tinggal memikirkan action yang akan dilakukan," demikian komentarnya.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

KECINTAAN PEKERJAAN

Bila anda tidak mencintai pekerjaan anda,maka cintailah orang-orang yang bekerja disana.Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu.Dan,pekerjaan pun jadi menggembirakan.

Bila anda tidak mencintai rekan-rekan kerja anda,maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tidak bias melakukannya,cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ketempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tidak menemukan kesenangan disana,cintai apapun yang bisa anda cintai dari kerja anda

I'll spread my wings and I'll learn how to fly,do what it takes till I touch the sky
I'll make a wish,take a chance,make a change
And breakaway...


YOU FEEL THAT NOBODY WANTS YOU
IT DOESN’T MEAN THAT NO ONE CARES ABOUT YOU
LISTEN TO THE WORDS I SAY, THAT I WILL ALWAYS BY YOUR SIDE
YOU MEAN EVERYTHING TO ME, AND I WILL NEVER LEAVE YOU
CAUSE I LOVE YOU SO
IF YOU THINK THAT YOU’RE NOTHING
BEFORE ME YOU ARE SOMETHING BEAUTIFUL
YOU THINK THAT YOU CAN’T DO ANYTHING
BUT YOU CAN DO A LOT OF THINGS WITH ME
WHEN I SAY THAT I LOVE YOU, IT MEANS I GIVE THE BEST FOR YOU
WHEN I SAY THAT I LOVE YOU, I WILL GIVE EVERYTHING FOR YOU
NO MORE FEAR ABOUT THE FUTURE AND BLAME FOR THE PAST
Sincerely,
your father,Jesus